Awal mau menulis di blog dengan judul ini sebenarnya agak takut, karena pastinya isi tulisan ini lebih banyak curhat dibanding informasi yang akan pembaca dapatkan. Namun ada yang bilang , cerita ataupun curhatan seseorang bisa jadi pembelajaran yang bisa diambil khusunya yang baik-baik dan tidak mencontoh yang buruknya.
Kaya drama di televisi ikan terbang , INILAH KISAHKU.
Dibalik Layar 11 tahun ini aku persembahkan sebagai kado pernikahanku yang Februari 2023 nanti menginjak usia 11 tahun. Wow banget aku mau menyentuh angka 11 dalam pernikahan, dulu doa ku serta doa semua keluarga dan tamu kondangan saat resepsi pasti ada terselip Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah. Namun pertanyaannya apakah pernikahan yang mau 11 tahun ini sudah Sakinah, Mawadah, dan Warahmah??
…………..Belum, Jawabnya.
Aku disini tidak ingin menjelaskan detail apa Sakinah,mawaddah,warahmah itu.
Secara singkat Sakinah memiliki arti kedamaian dan ketentraman. Sedangkan Mawaddah didefinisikan sebagai rasa cinta dan Warahmah bisa disebut juga rahmat ataupun karuniaNYA.
Jadi intinya Sakinah, mawaddah, dan warahmah adalah kehidupan yang damai penuh cinta akan karuniaNYA.
Pernikahanku bukan pernikahan sempurna, jauh dari sempurna malah.
Tapi sering juga aku mendapat ucapan dari orang lain dengan kata
“enak ya rumah tangga lu ndah”
Yupz, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Tapi percayalah banyak usaha, banyak doa, banyak airmata membuat rumput itu selalu hijau dimata orang lain.
SETAHUN PERNIKAHAN
Dimana seharusnya ini menjadi hal termanis dalam sebuah pernikahan, namun terbalik dengan pernikahanku. Aku menikah dengan pria yang 360 derajat berbeda denganku, dari sifatnya, perilakunya, hobbinya, kesukaannya dan ketidaksukaannya.
Jadi disaat pengantin baru yang lain lagi manis-manisnya, aku malah lagi berdebat-debatnya (kalau sekarang mah ketawa ingat itu semua hahahha). Menyatukan dua kepala yang sangat berbeda itu, sumpah SUSAH BANGET.
Boro-boro menyatukan dua keluarga besar, tapi pelajaran yang kudapatkan dalam setahun pernikahan adalah aku bersyukur tiga hari setelah resepsi, aku dan suami langsung keluar rumah untuk hidup mandiri berdua dengan mengontrak di daerah Ciledug. Jadi dulu sedebat apapun kita pihak keluarga manapun tidak ada yang tahu, dan kita berdua sangat jago berakting meski lagi berdebat saat main ke rumah orang tua ku atau orang tua suami pasti tidak ada yang menduga kita lagi marahan.
hehehehehehe
Baca Juga : Awal bertemu suamiku
TIGA TAHUN PERNIKAHAN
Entah ini mitos dari mana yang pernah aku dengar , usia pernikahan ganjil itu berbahaya. Ujian usia ganjil lebih banyak dibanding usia genap. Tentu aku tidak pernah percaya begitu saja, mencoba tidak menyambung-nyambungkan ke hal tersebut, namun faktanya berbicara.
Saat menjalankan setahun pernikahan yang menurutku lebih banyak airmata yang keluar dibanding tahun kedua aku menjalankan pernikahan ini, aku angap hal itu terjadi karna masa perkenalanku dengan suami saat baru menjadi suami istri, efek kita berdua tidak ada kata pacaran sebelum pernikahan terjadi.
Ditahun ketiga menurutku ini puncak semua permasalahan yang aku dan suami pendam selama dua tahun pernikahan. Jujur detik ini tanganku merinding mengetik tulisan ini, memori otakku memutar semua emosi kita berdua saat itu.
Hal yang seharusnya sepele menjadi besar atau lebih tepatnya aku dan suami sering menyepelekan masalah kecil. Aku dan suami lupa kalau masalah kecil itu bila dipendam lama-lama akan menjadi masalah besar dan bom masalah itu meledak di usia pernikahan tahun ketiga.
Aku masih inget dimana tembok kontrakan menjadi saksi bisu paksuami yang pendiam menjadi sangat marah serta aku si istri yang biasanya ceria dan cengeng menjadi pemarah malam itu.
Lagi-lagi dan lagi pasti keluargaku & keluarga suamiku bila baca tulisan ini tidak akan menduga ada jalan cerita begitu di tiga tahun pernikahan, namun kita berdua berhasil melalui ini semua, kita berdua masih berusaha mempertahankan pernikahan yang suci ini karna banyak doa restu yang kita berdua terima, itu ucapan yang ku rekam dari sosok suamiku dengan mata mendungnya.
"Ini kedua kalinya aku melihat airmata suamiku jatuh seperti saat ijab Kabul".
LIMA TAHUN PERNIKAHAN
Lima tahun pernikahan ini aku dan suami banyak belajar dari tahun ketiga, sekecil masalah apapun harus langsung diluruskan tanpa memendam menjadi luka yang besar. Seperti yang pernah aku bahas di blog ini, bila masalah rumah tangga bukan hanya antara suami dan istri saja. Selalu degdegan bila melewati tahun genap dan masuk ke tahun ganjil, seperti punya piling aja akan ada apa lagi di tahun ganjil ke lima ini.
Padahal kita berdua sudah tahu kekurangan masing-masing apa,
untuk mencegah jangan ada pertengkaran di usia ke lima ini. Namun mitos ganjil
berbahaya itu terjadi lagi dalam pernikahanku.
“kok belum hamil endah”
Itu menjadi pertanyaan yang menjadi paling ku takutin saat itu, menjalankan usia pernikahan ke lima tahun ini lebih perdebatan antara aku dan mentalku. Suamiku selalu menjadi tumbal saat mentalku emosi , dia hanya bisa melihat lemahku saat itu.
Aku sadar saat itu, ini salah aku yang gak bisa mengkontrol emosiku saat hampir semua orang yang bertemu ku mengeluarkan pertanyaan satu itu.
Selama empat tahun menikah, belum pernah sakalipun aku dan suami berdebat karna hal momongan yang tak kunjung datang.
Ditahun kelima inilah perdebatan itu muncul, namun bukan karna aku dan suami melainkan karna omongan orang lain yang sering menyerang mentalku, apalagi kalo sudah dibandingin sama adik-adikku yang sudah punya momongan. Bisa berminggu-minggu mentalku down terjun bebas, Padahal orang tersebut gak tau perjuangan promilku selama lima tahun ini bagaimana.
Baca juga : stop salahkan istri, bila anak tak kunjung datang dalam pernikahan
10 TAHUN PERNIKAHAN
Setelah aku melalui tahun kelima (nanti aku tulis lagi jalan
cerita pernikahanku ketujuh dan kesembilan yang adanya xxx *eh hahaha) dengan perang mental ke diriku sendiri, tahun
ke enam, tujuh, delapan, dan Sembilan serasa ringan aku jalani rumah tangga ini.
Yang biasanya selalu nangis saat ditanya momongan, sekarang sudah bisa tersenyum bahkan balik tanya ke orang tersebut. Menjalani rumah tangga yang menginjak kesepuluh tahun ini, pemikiran ku jauh lebih dewasa.
Meski belum bisa mengkontrol emosi seratus persen.
Aku beruntung memiliki suami yang jauh lebih dewasa pemikirannya, meski diawal lebih kaya bocah sih hahahaha. Emang benar umur gak menjadikan dewasa nya seseorang. Perbedaan usia aku dan suami adalah 8 tahun, ada kalanya aku yang jauh lebih dewasa meski usiaku dibawa paksuami.
Namun untuk hal sabar, beliau jauh lebih sabar dari aku. Paksuami juga yang selalu bilang ini rumah tangga kita yang jalani, yang tau dapurnya hanya kita berdua bukan orang lain. “Menualah bersamaku” ucapnya.
Dear sepuluh tahun, terima kasih untuk hari-harinya, terima kasih untuk belajarnya, terima kasih sudah berusaha melengkapi ketidaksempurnaan menjadi lebih sempurna
Akhir kata hai 11, kita berdua siap melalui apapun itu di tahun ganjil sebelas tahun pernikahan.
langgeng terus sampai maut memisahkan Endah. Semoga Tuhan memberikan kalian berdua kesabaran menjalani rumah tangga, saling mengasihi satu sama lain dan menghormati. God bless you!
BalasHapusTerima kasih sharingnya.. hal2 spt ini yg nyadarin kalau apapun itu, pasti ada dua sisi-nya :)
BalasHapusSelamat ya kak untuk angka 11 nya. Ada yang bilang juga, 10 tahun pertama adalah ujian terberat pernikahan. Dan Kak Endah luluus.
BalasHapusSebelum nikah atau lajang pun kehidupan sudah sering naik turun. Apalagi ketika menikah dan hidup bersama dengan orang yang dulunya cukup asing dengan kita. Jadi hal naik turun bakal terjadi dan mesti siap dengan kondisi tersebut.
BalasHapusPerjalanan masih panjang mbak endah. Semoga tetap sehat dalam menjalani semuanya.
Ceria yang sangat bagus mbak endah. Jadi banyak belajar dari pengalaman mbak endah :D
Tenang.... jadi keluarga samawa gak melulu damai tenang tentram kok, kan malah hambar kalau gak ada bumbunya.... setiap orang dan rumah tangga pasti ada ujiannya masing2 kaan... kalau gak ada ujiannya ntar gak naik-naik kelas doong, di situ-situ aje... but anyway HAPPY 11 YEARS AND STILL COUNTING TILL JANNAH
BalasHapusTerima kasih untuk cerita dan pengalamannya Kak Endah. Jika menikah adalah ibadah, maka ini adalah ibadah terpanjang karena dijalani seumur hidup. Semoga terus berbahagia meski harus melewati tahun ganjil lagi ya..
BalasHapusSelamat untuk sepuluh tahun pernikahannya ya kak. Sudah banyak sekali berbagai hal yang tentunya kalian berdua cicipi. Selamat menanti dan menikmati tahun-tahun pernikahan berikutnya.
BalasHapusSemoga bahagia selalu ya kak Endah dan suami.
Selamat untuk sepuluh tahun pernikahannya ya kak. Sudah banyak sekali berbagai hal yang tentunya kalian berdua cicipi. Selamat menanti dan menikmati tahun-tahun pernikahan berikutnya.
BalasHapusSemoga bahagia selalu ya kak Endah dan suami.
Enggak apa2 kalau terkesan curhat. Cerita kita kan bs jd refleksi buat org lain. Beda org, beda cobaan. Ada yg di pernikahan, ada yg di anak, org tua, saudara, duit, ya macem2 deh
BalasHapusKak Endah dan suami langgeng terus ya, aku suka lihat kebersamaan kalian di sosial media. Selalu terlihat kompak, tapi ternyata di balik itu semua ada perjuangan hebat yang sudah kalian lalui.
BalasHapusSelamat menuju 11 tahun pernikahan, bahagia selalu kalian
10 Tahun itu tentu bukan waktu yang singkat, dengan semua suka duka yang telah dilalui, saya cuma bisa ucapkan Selamat, dan semoga kedepannya Rumah Tangganya tetap langgeng terus sampai maut memisahkan, dan apa yang dicita citakan segera bisa tercapai, sehat terus ya buat Mba Endah & keluarga.
BalasHapusAmhamdulillah sudah menginjak usia 11 th pernikahan ya Mbak.. aku doakan semoga selalu dalam keberkahan rumah tangganya, dinaungi rahmat Allah swt, sakinah selalu. Nggak jauh beda pengalamannya sama aku, aku sudah 16th menikah di th 2022 ini dan blm dikaruniai momongan juga, toss. hehehe. Bagi aku sendiri, mengendalikan ego pribadi, kompromi dan saling memahami pasangan adl faktor utama utk berlangsungnya rumah tangga yang harmonis. Semoga Mba Endah dan suami senantiasa bahagia selalu ya..
BalasHapusWahh hebat sekali sudah 11 tahun pernikahan kak Endahhh 🎉🎉🎉. Semoga bisa sampai akhir hayat ya kakkk, bahagia selalu
BalasHapusWah mba endaaah sangat inspiratif sekali sebagai istri hehehehe.... perlu banyak belajar aku nih. terus semangat dan bertumbuh ^^
BalasHapusSelamat menapaki 11 tahun bersama yah mba. Ingin meleleh deh baca kata2 "menua bersamaku" yang diucapin paksu. Sekalipun banyak rintangan, semoga tahun-tahun selanjutnya, tetap jadi tahun penuh cerita bagi perjalanan pernikahannya yah mba. Langgeng & bahagia selalu mba
BalasHapus