STOP Salahkan Istri, Bila Anak Tak Kunjung Datang Dalam Pernikahan ! Yuk Kenali Gangguan Kesuburan Pada Pria

    



       Rasanya sudah menjadi santapan umum ketika ada pasangan suami istri belum memiliki momongan dalam pernikahannya, selalu si istri yang di pertanyakan kesuburannya. Padahal fakta utama hadirnya Anak dalam pernikahan adalah kerjasama antara Istri dan Suami, sangat mustahil bisa dilakukan oleh si istri sendiri ataupun si suami sendiri juga kan? Maka dari itu sangat diwajibkan saat konsultasi ke Dokter Kandungan harus Suami dan Istri datang berdua, karena masalah yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan kesuburan juga bisa dialami oleh pihak laki-laki alias suami. 

Jadi, STOP salahkan pihak istri doang. 


 

      Seperti yang saya katakann di paragraph pertama, faktor terhambatnya kehamilan itu tidak hanya di sebabkanb faktor dari istri saja, tapi bisa jadi dari faktor suami juga. Meski kebanyakan yang disalahkan dan di pertanyakan adalah selalu istri (hahahahaha curcol).

Faktor suami yang paling utama adalah Sperma , karena setiap saya promil pun pasti yang diperiksa ke suami adalah cek lab Sperma. Ini pengalaman pribadi yang saya dapatkan dari semua promil yang dilakukan sejak pernikahan usia dua tahun hingga menuju sepuluh tahun ini dengan dokter kandungan yang beda-beda namun hampir sama saja penjelasannya.

Berbicara mengenai Sperma bukan hal tabu yang harus di sembunyikan, meski terdengar jorok tanpa harus disensor tulisan hurufnya tapi Sperma adalah hal terpenting dalam kesuburan seorang Laki-laki.  

 


 

        Memperingati “HARI KONTRASEPSI SEDUNIA”, Kamis, 30 September 2021 saya ikut Kuliah Whastapp yang di adakan oleh MAKUKU dengan tema “Tak Hanya Istri, Suami pun Dapat Alami Gangguan Kesuburan” dengan Narasumber dr. Indra N.C Anwar SP. OG

Saya banyak mendapatkan ilmu baru lagi selama mengikuti acara tersebut, khususnya tentang Sperma. Dokter yang melakukan praktik di RSIA Bunda Jakarta dan Morula IVF Jakarta, mengatakan saat haid hari ke-2 adalah waktu yang pas untuk datang ke Dokter Kandungan untuk melakukan pemeriksaan bila ingin promil dengan syarat telah menikah (ini mah wajib) dan suami istri berhubungan seks teratur selama 12 bulan tanpa menggunakan kondom ataupun KB.

Yang akan saya jabarkan tiga gangguan kesuburan yang terjadi pada pria ya, khususnya Suami.  Sesuai dengan Kuliah Whatsapp yang saya ikuti dari Makuku, hampir 70% gangguan kesuburan pada seorang suami adalah kualitas sperma seperti :

  • Sperma encer
  • Azoospermia
  • Impotensi

Dan masalah lainnya yang berhubungan dengan kualitas sperma yang belum saya pelajari.


 

1.   Sperma Encer

  Pernah gak setelah berhubungan seks suami istri terus ngerasain ada yang ngerembes?? Kalau pernah, tidak usah takut yaa.

Karena itu semua normal kata dr.Indra , cairan yang dikeluarkan di vagina akan mengalir Kembali keluar. Tetapi dalam hitungan detik spermanya sudah masuk ke dalam Rahim lagi, jadi yang keluar adalah sisa cairannya saja.

2.     Azoospermia

  Azoospermia adalah sebuah kondisi ketika air mani yang dikeluarkan sangat sedikit mengandung sperma. Dokter Indra mengatakan bila Azoospermia denyan kadar horman yang normal artinya fungsi buah zakar masih bagus, hanya ada hambatan sperma untuk dikeluarkan. Jadi, sangat disarankan pasangan suami istri ini harus menggikuti program bayi tabung yang mana sperma akan diambil dari pabriknya langsung.

3.     Impotensi

  Impotensi atau juga disebut Disfungsi ereksi bukan gangguan kesuburan bagi pasangan suami istri, tetapi lebih merupakan masalah seksual. Impotensi penyebabnya itu macam-macam tetapi masih bisa di perbaiki dan terjadinya kehamilan. Seandainya sulit untuk hamil alami, sedangkan spermanya di periksa normal masih bisa hamil dengan cara  inseminasi ataupun bayi tabung. Namun sebaiknya memang Impotensi harus memeriksakan diri ke Dokter Andrologi atau ke dokter yang menangani masalah Kesehatan pria khususnya terkait gangguan kesuburan termasuk gangguan fungsi seksual pada pria.

 

Dokter Indra

Rasanya tidak adil kalau saya hanya menginfokan gangguan-gangguan kesuburan pada pria saja.  Berikut ini akan saya infokan juga penyebab adanya gangguan tersebut, supaya bisa diperbaiki atau diobati. 

Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi baik jumlah maupun kualitas sperma antar lain :

  • Gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol, kafein yang berlebihan)
  • Penyakit-penyakit umum (diabetes)
  • Penyakit tiroid

Itu semuanya bisa mempengaruhi fungsi testis yang juga mempengaruhi fungsi sperma, sehingga bisa menurunkan kesuburan pria.

 


 

 

Ceritaku

Setiap pernikahan pasti ada ujiannya masing-masing, salah satunya ada yang di uji dengan belum hadirnya anak dalam pernikahannya, seperti pernikahanku yang sedang menuju ke usia 10 tahun. Bukan waktu yang cepat untuk sampai di angka itu, bukan juga hal yang mudah .

Saya dan suami sudah pengechekan kedua belah pihak, suami selalu ikut setiap kita promil (program hamil). Mangkanya saya sedikit tahu mengenai pengechekan kesuburan untuk pihak suami, alhamdulillah semua hasil aku dan suami baik. Seperti yang salah satu dokter promil katakan semua tetap Kembali ke Kuasa Tuhan , kita manusia hanya berusaha dan berdoa dan tetap hasil akhirnya di Tuhan.

 

Aku dan suami

Namun masih banyak orang-orang yang tidak berpikiran sama dengan dokter, singkat cerita di promil tahun ke enam itu menjadi titik downku dalam hal promil. Bukan karna promil nyaa, tapi banyakk sekelilingku dari orang jauh sampai  lingkup terdekat yang selalu tanya KAPAN HAMIL ENDAH ataupun KAPAN PUNYA ANAK ENDAH  apalagi kalau sudah dibandingkan dengan adik-adikku yang sudah punya banyak anak.

Sumpah itu rasanya down, sedown-downnya. Seolah-olah kesalahan belum punya anak adalah kesalahanku sebagai istri.

Banyak yang kasih saran juga untuk ke dokter ini, ke dokter itu, urut sana, urut sini, minum ini, minum itu dan yg paling menyakitkan dengan pertanyaan emang gak pengen punya anak endah? periksa gih

 

 Saat itu pengen rasanya ngajak ribut orang tersebut, dipikirnya aku dan suami gak ada usaha dalam hal momongan. Ya kali semua hasil promil ku dari pertama sampai akhir ku jabarkan, mereka gak tau rasanya vagina di masukin alat untuk pemeriksaan jalur Rahim dari yang awal nya nangis saking sakit sampai terbiasa dengan rasa sakit itu. Tapi, lagi-lagi pak suami selalu ada disampingku dan selalu menghibur.

 Selama berumah tangga dengannya menuju 10 tahun, belum pernah aku dan suami berantem gara-gara belum ada anak dalam pernikahan. Suami selalu bilang , Anak emang tujuan dari kita menikah tapi bukan tujuan satu-satunya dalam pernikahan itu, bu. Yang terpenting kebahagiaan kita berdua dalam menjalankan pernikahan ini .

 

 

 

Akhir cerita, untuk semua pasangan suami istri sah yang sedang berjuang garis dua juga, YUK SEMANGATTTTT !!

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar