(REVIEW) Dua Garis Biru : Bukan Tentang Sex Semata



Review-Dua-Garis-Biru-Movie


“Film dua garis biru juga perlu ditonton anak remaja putra ya tapi dengan bimbingan orangtua juga. Film ini bisa sebagai media quality time keluarga. Di film itu kaya di kasih tau setiap diri kita pasti akan mengambil sebuah keputusan yang besar baik menyangkut diri kita maupun diri maupun diri kita dengan orang lain”
@Hanum_numce








 Film Dua Garis Biru yang berhasil buat aku penasaran dari mulai tayang di Bioskop 11 Juli 2019, karna banyak teman yang merecommend film ini bahkan dibilang wajib nonton. Jujur awal melihat trailer nya, aku hanya mengira ini film tentang MBA (marriage by accident) saja. Semua itu termentalkan saat menontonnya secara langsung, ini film bagus pake banget dan wajib nonton.



Sinopsis


Mungkin DARA (Zara JKT48) dan BIMA (Angga Yunanda) bukan pasangan kekasih sempurna, tapi mereka adalah sahabat yang saling melengkapi. Saat berdua mereka bisa jadi diri sendiri, kebodohan bisa ditertawakan, dan kerapuhan tak perlu ditutupi. Rasa nyaman lebih dari sekadar kata sayang atau cinta. Usia 17 tahun tak pernah sesempurna ini.
Hingga muncul keberanian baru di antara mereka. Berdua mereka melanggar batas tanpa tahu konsekuensinya.  


Menjadi Orang Tua Itu Berat

Keluar dari studio setelah nonton Film Dua Garis Biru mata sebab penuh emosi keharuan, jiwa wanita ku keluar alias cengeng. Sang Sutradara Gina S. Noer berhasil mengaduk-aduk perasaan para penonton selama 113 Menit. Dua pasangan remaja Darayang diperankan oleh Zara JKT48 dan Bima yang diperankan oleh Angga Yunanda mencerminkan kehidupan nyata bahwa pastinya ada kisah seperti mereka dalam film ini.


Disini aku gak mau menjelaskan bagaimana jalan cerita dari Film Dua Garis Biru, karna kamu bisa langsung nonton di bioskop kesayangan. Hanya mau bilang, film ini bukan tentang sex semata. Juga bukan tentang film Anak Sekolah yang hamil di luar nikah saja, tapi ini film tentang edukasi seorang remaja memahami sebab dan akibat dengan apa yang di perbuat serta kekuatan keluarga didalamnya.

“Berani Berbuat Harus Berani Bertanggung Jawab”

Semua orang tua pasti akan melakukan apapun yang terbaik bagi putra-putri nya, tapi bila seorang anak melakukan kesalahan, Apakah itu salah orang tua dalam mendidiknya???

Saat adegan Bima dan Ibunya yang diperankan oleh Cut Mini,  yang berbicara dari hati ke hati airmata ku mengalir dengan deras.  Ibu ku pernah berkata, Jadi Orang Tua itu berat, Ndah !

Siapin tissu saat adegan ini (Doc. IG Cutminiteo)


Karakter  Para Pemain

Film yang bagus tercipta dari satu produksi yang luar biasa, mulai dari skenario cerita dan akting para pemain yang menyatu menjadi satu. Sangat kaget dengan akting Angga Yunanda yang briliant, tanpa berdialog dia bisa membawa kita dengan semua ekpresinya. Pertama kali liat akting si Angga di sinetron Mermaid dan ternyata wow juara aktingnya berkembang pesat.
Sedangkan Zara JKT48 mampu mengkontrol semua emosi dengan baik, mimik polos yang ketakutan dengan apa yang akan terjadi membuat aku penonton film ini kebawa dalam adegan, seperti saat Dara dan Bima di tukang jus dalam hatiku bergumam “jangan di gugurin dar, dosa” 
 
Keluarga Dara (Doc IG DGB)



Selain dua remaja itu, ada artis senior seperti Cut Mini dan Arswendy Bening Swara sebagai orangtua Bima dan Rachel Amanda sebagai kakak perempuan dari Bima, serta Lulu Tobing dan Dwi Sasono sebagai orangtua Zara. Ada 1 (satu) scene yang bikin gemeter banget saat kedua keluarga bertemu di UKS dimana awal permasalahan di mulai.
Bima dan keluarga (doc ig DGB)





Film ini patut ditonton semua keluarga, baik anak dengan orang tua ataupun murid dengan guru biar tidak ada lagi kenakalan fatal seperti kehamilan dini karna dalam film ini pun dijabarkan resiko apa bila sampai terjadi peristiwa itu. Selain hancurnya masa depan , kematian pun mengancam bila melahirkan di usia dini.















Komentar